JEPARA – Dandim 0719/Jepara, Letkol Armed (Arm) Khoirul Cahyadi, menyatakan bahwa TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan bentuk kontribusi TNI dalam memperkuat ketahanan wilayah dan kesejahteraan rakyat. Hal itu disampaikan dalam dialog interaktif di LPPL Radio Kartini FM, Senin (5/5/2025).
Upacara pembukaan TMMD Reguler ke-124 akan digelar di Lapangan Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, pada 6 Mei 2025, pukul 09.00.
Dandim menjelaskan, selain pekerjaan fisik seperti rabat beton sembilan ruas jalan sepanjang 1.490 meter dan rehabilitasi tiga rumah tidak layak huni, TMMD di Kecapi juga menyasar kegiatan nonfisik. Di antaranya layanan perpanjangan SIM, pemeriksaan kesehatan ternak, bantuan bibit tanaman, donor darah, dan perpustakaan keliling.
Selama TMMD berlangsung, lanjut dia, desa akan menjadi pusat berbagai aktivitas, mulai dari olahraga, pelatihan pengelolaan sampah, hingga penanaman pohon dan pembuatan sumur pertanian. Semua kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan. “Selama TMMD, kami akan mengedukasi warga tentang pengolahan sampah menjadi kompos. Kompos ini akan dimanfaatkan di lahan pertanian, peternakan, dan perikanan organik sekaligus mendukung program MBG (red, Makan Bergizi Gratis),” ujarnya.
Lebih lanjut, Letkol Arm. Khoirul menuturkan bahwa TMMD di Desa Kecapi juga melibatkan program unggulan seperti Warung Berkah, Dompet Peduli, dan Resik-Resik Tempat Ibadah. Program-program tersebut bertujuan untuk menggerakkan semangat gotong royong, dan kepedulian sosial masyarakat desa. “Dompet Peduli yang telah berjalan hingga aksi ke-60 akan difokuskan khusus untuk Desa Kecapi selama TMMD. Biasanya berkeliling ke seluruh kecamatan, kali ini setiap pekan satu dukuh di Desa Kecapi akan menerima bantuan,” tuturnya.
Di sisi lain, upaya pelestarian budaya lokal juga menjadi perhatian. Kegiatan istigasah, yasinan, hingga penampilan kesenian tradisional dirancang sebagai bagian integral TMMD. Akses jalan menuju makam leluhur pun akan dibenahi, mendukung potensi wisata sejarah lokal. Menurut Dandim, TMMD merupakan sarana bagi TNI untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa TMMD bukan semata pembangunan infrastruktur, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap budaya, ekonomi, dan pendidikan desa,” ungkapnya.
Kepala Dinsospermasdes Jepara, Edy Marwoto, menambahkan bahwa TMMD reguler kali ini berbeda dengan TMMD Sengkuyung. Volume kegiatan dan dukungan dari Mabes TNI AD menjadikan pelaksanaannya lebih besar dan berdampak luas. “Pembangunan jalan TMMD Reguler kali ini mencakup total panjang 1.490 meter, dengan lebar sekitar 3 meter, dan ketebalan 12 sentimeter berupa rabat beton,” kata dia.
Sementara itu, perwakilan Bappeda Jepara, Natanael Hadisiswoyo juga turut hadir dalam dialog. Ia menjelaskan bahwa Desa Kecapi dipilih berdasarkan sejumlah indikator, seperti tingkat kemiskinan, hingga kondisi geografis. Penentuan dilakukan melalui rapat koordinasi dan survei lapangan.
Petinggi Kecapi, Sukambali, menyambut antusias pelaksanaan TMMD di desanya. Ia mengungkapkan bahwa warga, khususnya di Dukuh Grobogan, sangat mendukung dan siap bergotong royong. Pembangunan yang dilakukan, menurutnya, akan memberikan manfaat besar bagi warga setempat. (DiskominfoJepara/AP)